Waspada Gagal Ginjal Akut, dr Ningz: Jangan Biarkan Anak Dehidrasi!

Selasa, 01 November 2022 - 13:01 WIB
loading...
Waspada Gagal Ginjal...
dr Ningz bagikan tips agar anak terhindar dari gagal ginjal akut. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Buddies, hingga saat ini Kemenkes mencatat sudah ada 255 kasus gagal ginjal akut , 143 diantaranya meninggal dunia. Angka kematian kasus ini pun semakin tinggi mencapai 56% dengan golongan usia paling banyak berasal dari bayi sampai lima tahun. Tingginya angka kematian ini dinilai karena kebanyakan pasien gagal ginjal akut terlambat didiagnosis dan dibawa kerumah sakit.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dr. RA Adaninggar PN, Sp.PD atau yang biasa disapa dokter Ningz, Kecepatan penanganan adalah kunci bisa sembuhnya pasien gagal ginjal akut, begitu anak dirasa mengalami dehidrasi seperti tidak mau makan, lemas demam, muntah, lebih baik langsung segera bawa ke rumah sakit daripada memaksakan anak untuk makan dan minum.

Nantinya di rumah sakit anak bisa mendapatkan cairan melalui infus agar tidak dehidrasi. Hal ini jauh lebih baik daripada menunggu sampai frekuensi buang air kecil anak berkurang. Karena setiap jamnya sangat berharga bagi keselamatan pasien, semakin terlambat maka semakin sulit pasien bisa disembuhkan.



“Karena banyak banget ya cerita kronologis yang saya lihat di media sosial itu anaknya sudah nggak kencing 2 hari baru dibawa ke rumah sakit. Satu hari aja nggak kencing itu sudah sangat-bahaya. bayangin tubuhnya itu sudah nggak bisa mengeluarkan kelebihan cairan nggak bisa mengeluarkan sampah-sampah metabolisme pasti kan seperti orang keracunan dan bengkak. Kasihan ya jadi jangan menunggu satu hari pun kalau misalnya dia sudah nggak bisa makan minum lebih baik di infus itu lebih aman, karena cairan itu akan tercukupi jadi untuk gagal ginjal akut yang utama adalah itu” Jelas dokter Ningz

Menurut dokter Ningz pada prinsipnya pasien gagal ginjal akut harus tercukupi kebutuhan cairannya, dan apabila benar penyebab gagal ginjal akut ini karena etilen glikol pada fase awal bisa dilakukan yang namanya diuresis.

Di situ ada kristalnya di ginjal nah kristalnya ini akan bisa dibilas gitu dengan air. Makanya jangan dibiarin anak ini kekurangan cairan karena sebenarnya fase awal kita bisa melakukan yang namanya diuresis dengan cairan yang banyak. Jadi dilakukan kayak di push gitu didorong supaya kristal ini keluar. Nah semakin lama anak ini tidak mendapatkan cairan yang baik, kristal itu akan semakin mudah mengendap.

"Nah nanti kalau mengendapnya sudah banyak sudah jadi menggunung gitu ya akan lebih sulit meskipun sudah dikasih infus dia tidak akan bisa membantu. itulah ya saya katakan sejak awal sudah harus langsung diberikan hidrasi yang cukup kalau anak ini sudah enggak mau makan lebih baik bawa ke rumah sakit itu yang paling aman gitu.” ujarnya.

Dokter Ningz mengatakan orang tua tidak perlu takut dinilai lebay apabila langsung membawa anak ke rumah sakit ketika anak mengalami gejala lemas dan tidak mau makan karena mencegah lebih baik daripada terlambat.

“Kalau bisa enggak kencing 6 jam aja sudah deh bawa ke dokter agak lebay enggak apa-apa daripada beresiko ya kalau untuk anak lebay itu enggak apa-apa. Karena lebih baik kita over protektif daripada kita terlalu lengah jadi kurang dari 6 jam langsung dibawa ke rumah sakit kalau anaknya sudah lemas,” lanjutnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1553 seconds (0.1#10.140)